Minggu, 03 Januari 2016

Kupu-kupu Patah Sayap

Sumber Foto

Lupa sudah apa yang membuatku menonton film biografi artis Amerika yang namanya kondang di akhir tahun 50-an hingga meninggalnya di bulan November 1981 itu. Aku begitu saja menemukan videonya - yang berkualitas lumayan - di YouTube. Durasi film 2 jam 45 menit tak membuatku beranjak dari kursi.

Kisah hidup Natalie - dipanggil Natasha oleh keluarga - bagaikan kupu-kupu yang sayapnya patah. Indah namun tak mampu terbang ke tempat yang ia mau. Karirnya di dunia film diawali dengan upaya sadis oleh ibunya: menarik putus dua sayap seekor kupu-kupu besar hitam untuk membuat Natalie menangis. Saat itu Natalie belum genap 5 tahun. Ibunya, Maria, gigih merencanakan dan mewujudkan karir anaknya sejak ia mendengar seorang gypsy meramalkan bahwa Natalie akan menjadi orang besar yang terkenal namun akan mati ditelan air. Ramalan itu diceritakan pada banyak orang oleh Maria termasuk pada cucu-cucunya, anak-anak Natalie.

Sedemikian keras Maria melecut semangat Natalie hingga batin si cantik itu babak belur. Hubungan ibu-anak itu selain penuh kasih juga dirundung benci. Saat Natalie remaja ia menjalin cinta dengan pemuda biasa. Maria melarangnya. Akibatnya fatal. Sang pemuda patah hati dan bunuh diri. Hati Natalie ambyar. Tidak sampai di sana. Saat usia Natalie menginjak 19 tahun, Maria mengijinkan putri yang merupakan tambang emas keluarga itu menikahi Robert Wagner, antara lain membintangi It Takes A Thief, Hart to Hart dan muncul dalam beberapa episode NCIS sebagai ayah Anthony Dinozzo. Namun Maria, yang dalam film biografi itu digambarkan berbicara dengan aksen Rusia amat kental, menuntut syarat berat: Natalie dilarang hamil dan punya anak. Susah masuk di akal!

Ketenaran dan harta melimpah ruah di saat Natalie remaja. Namun ada luka menganga di dalam batinnya. Selepas cerai dari Wagner, Natalie dikabarkan punya banyak pacar. Ia juga berteman dengan Warren Beatty. Dalam salah satu momen ia curhat pada suami Annette Bening itu. Ia mengolok-olok kesuksesannya sendiri. Katanya sinis: "I wanna be a movie star, wanna have fancy cars, big house in Beverly Hills, 9 guys working for me. That's what I wanted and that's what I got." Ketika Beatty mengatakan bahwa Natalie sudah sukses besar, ia menyahut, "It's funny about success. I'm 27 years old, don't have a husband or a baby, not in love with anybody, nobody's in love with me.... Big success, huh?"

Natalie juga bilang bahwa sebenarnya saat itu, di usia akhir 20-an, ia hanya ingin 'take some classes at UCLA, paint and read books'. Keinginan sederhana yang tak terpenuhi.

Film biografi bintang film yang mati tenggelam - persis ramalan si gypsy - ini baik ditonton oleh orang tua yang memaksakan ambisi mereka pada anak-anak. Atau yang mendorong anak-anak mereka menempuh 'segala cara' demi meraih sukses. Pun menegaskan bahwa ketenaran tidak selalu seiring sejalan dengan kebahagiaan; bahwa gemerlapnya materi bukan jaminan ketentraman hati.

Untuk yang berminat menonton filmnya, bisa klik tautan ini: The Mystery of Natalie Wood. Film biografi yang cukup menarik, di dalamnya ditampilkan bintang-bintang ternama yang kini masih hidup, termasuk Robert Wagner. Ada juga Christopher Walken, yang dianggap tahu banyak tentang matinya Natalie, dan Marilyn Monroe. Sedikit disinggung bagaimana kematian Marilyn semakin membuat Natalie tertekan hingga ia ingin menyusul seniornya itu.

***

Tidak ada komentar: