Senin, 30 Mei 2011

Dicari: Celana Jeans yang 'Ibu-ibu Friendly'

 Tubuh ibu-ibu rata-rata seperti ini, ada tonjolan sana-sini
Ketika saya masih muda dulu, karena saking kerempengnya, celana jeans ukuran 26 harus dikecilkan di bagian pinggang, agar bisa ngepas badan dan bila diberi ikat pinggang tidak harus diketatkan. Hingga usia awal empat-puluhan pun, celana jeans ukuran 27 – 28 masih bisa membungkus bagian bawah badan dengan sempurna.

Tapi masa-masa membeli jeans dengan mudah itu kini berakhir sudah. Setelah usia hampir setengah abad, setiap kali membeli selembar jeans, saya pasti butuh waktu seharian keluar masuk toko karena tidak ada yang benar-benar nyaman. Kalau pinggulnya pas, bagian paha kekecilan. Kalau pahanya masuk, pinggangnya kedodoran. Bahkan ada teman yang frustrasi sehingga harus rela memakai jeans yang mestinya untuk laki-laki yang kemudian harus dipermak sana-sini.

Walaupun, orang bilang, saya tidak gemuk-gemuk amat, ketika membeli jeans itulah baru sadar kalau di sana-sini ternyata ada yang sudah melar, terutama di wilayah P3 alias perut, pinggul dan paha.

Saya jadi bertanya-tanya, belakangan ini, apa ada ibu-ibu setengah baya yang tidak merasa malu ketika mencoba sepasang jeans baru di fitting room? Perancang model pensil, yang kecil-mungil-lucu ngepas kaki itu sungguh kurang ‘sensi’ pada ibu-ibu. Pikir saya, apakah memang produk yang satu itu sebenarnya terlarang untuk para ibu?

Apalagi model ‘hipster’ itu, yang hingga kini masih digemari, yang juga dikenal dengan sebutan ‘hip-hugger’ atau ‘low-cut’ atau ‘low-rise’ yang kadang-kadang betul-betul ‘dangerously-low’. Tentu saja ibu-ibu bisa tetap memakainya dipadukan dengan t-shirt atau blus yang agak panjang, namun kenyataannya si pemakai merasa takut kalau-kalau celana jeans melorot sewaktu-waktu. Bila diberi ikat pinggang pun masih tetap terasa kurang nyaman, apalagi bila dipakai duduk, timbunan lemak di pinggul pengin ikut bergaya, merengek-rengek mau muncul…

Di Amerika Serikat, yang penduduknya luar biasa heterogen, dari orang Asia yang imut-imut hingga keturunan Afrika yang berpantat besar bundar, celana jeans, yang ada di lemari hampir setiap orang ini diproduksi dalam berbagai ukuran dan rancangan.

Ada yang khusus untuk orang yang tinggi semampai semisal model yang biasanya dipajang di konter ‘tall girl’, ada yang disediakan untuk pemilik badan super -duper-extra large dan banyak pula untuk si postur kecil-mungil yang dibuatkan konter khusus ‘petite’.
Di dalam konter-konter khusus itu, biasanya model jeans yang lebih standard atau reguler tetap dipajang walaupun model lain yang lebih trendy dan up-to-date juga ditawarkan. Dengan begitu, siapa saja bisa memperoleh model jeans yang lebih pas dan lebih nyaman. Sementara bagi kawula muda, atau ibu-ibu yang tetap memiliki bentuk tubuh ideal hingga usia tua, tentunya dengan mudah bisa memilih produk paling up-to-date.

Memang beberapa produsen pakaian siap-pakai telah mulai menyediakan konter khusus extra-large. Di Jogja - dan mungkin di kota-kota lainnya – sudah ada toko busana yang menyediakan konter khusus extra-large. Langkah ini sungguh menolong para ibu yang badannya tak lagi selangsing ketika masih usia dua-puluhan.

Semoga saja ada produsen jeans yang mau melakukan riset ukuran tubuh ibu-ibu dan kemudian meluncurkan rancangan jeans yang lebih ‘ibu-ibu-friendly’. Supaya saya tidak perlu lagi merasa malu memandangi diri saya di fitting room ketika membeli selembar jeans baru.

***

8 komentar:

Socio Geeks mengatakan...

menarik mbak Endah ....kalau ide itu bisa dijalankan tentu akan banyak sekali yang suka yah ....

Idea mengatakan...

Rok jins juga menarik dan seksi loh Mbak :D ... aku penyuka rok jins yang semakin susah mencari model yang sesuai dengan kemauan ...

Ria Tumimomor mengatakan...

mari kita buat bareng Mbak, celana jeans yang friendly buat semua :Dc

Endah Raharjo mengatakan...

Wah... dapat kunjungan kehormatan dari teman2 nih... perlu nyuguhin teh dan yang serba manis untuk Om Kimi, Tante Deasy dan Tante Ria... makasih banyak yaaa...

Anonim mengatakan...

mbak kalau keluar kota misal ke bandung mending jahit jeans mbak di jalan tamim banyak kiosnya bisa pilih bahan dan model terus kita diukur badannya jadi jeansnya "gue banget" gitu....harganya dari enam puluh ribu sampe ada yg ima ratus ribu...tamim itu deket pasar baru mbak

Unknown mengatakan...

hueheuehehe...
asik!

Endah Raharjo mengatakan...

@Erlinda: kapan2 ya kalau main ke Bandung.

@Gibb: suka ya ngeliat foto ibu-ibu 'ngligo' hahahahahaaa...

Olivia Kamal mengatakan...

kalau aku perutnya udah nyetak jeans hipster, gelendungnya di perut atas doang, perut bawah rata :D