Tahun Baru China kali ini jatuh pada tanggal 26 Januari 2009, namun dua minggu sebelumnya masyarakat Kuala Lumpur, terlebih pusat-pusat keramaian dan perbelanjaan, telah mengadakan berbagai acara istimewa untuk menjelangnya.

Pusat-pusat perbelanjaan highend seperti Suria-KLCC, the Curve, dan Pavilion menggelar berbagai performances mulai dari akrobat khas China yang diperankan para remaja, tari Lion yang enerjik dan memukau, festival drum yang menggelegar dan menggetarkan dada para pentonton, aneka tarian China tradisional maupun kontemporer, hingga fashion show. Aneka acara tersebut digelar sebulan penuh, berganti-ganti, sejak 8 Januari hingga awal Februari.

Salah satu mal memajang patung kerbau keemasan sepanjang sekitar lima meter dan setinggi lebih dari tiga meter yang dikagumi para pengunjung dan dipakai untuk mejeng berfoto-ria. Keberadaan patung kerbau ini mengingatkan pada pohon Natal raksasa yang selalu dipajang di plaza utama Rockefeller Center, New York City, setiap bulan Desember.
Kostum yang dipakai oleh para pelakon pertunjukan penuh warna, hijau, merah, biru, kuning, semua dengan aksen kemilau keemasan. Warna-warna ini tampak semakin gemilang di bawah gemerlap lampu-lampu mal-mal yang menjajakan barang-barang mewah serba mahal itu.
Perayaan nan meriah ini tidaklah mengherankan karena sekitar 25% penduduk Malaysia berasal dari etnis China. Peranan mereka cukup besar dalam mengembangkan perdagangan dan bisnis, juga politik, di negara berpenduduk sekitar 27,5 juta jiwa itu. Nama tokoh-tokoh seperti Tan Cheng Lock dan Tan Siew Sin pun diabadikan sebagai nama jalan utama di kota Kuala Lumpur.
Sama halnya dengan kota-kota di Indonesia, walaupun sering beredar kabar tak sedap tentang pertentangan kelas, agama dan etnis, namun dalam suasana meriah menyambut tahun baru China di pusat-pusat keramaian di Kuala Lumpur, masyarakat dengan latar belakang ras, agama, tingkat ekonomi dan pendidikan yang beragam dapat duduk berdampingan dengan damai menikmati pertunjukan gratis di ruangan yang megah, indah dan sejuk.

Kuala Lumpur, Januari 2009.
1 komentar:
Hai bu...iseng-iseng googling eh ketemu yang ini.Salam.untk bapak juga dan ananda
Posting Komentar