Senin, 05 Desember 2011

Fantasi Seksual Perempuan

"The Dinner Party" karya Judy Chicago
Benarkah perempuan umumnya tidak memiliki fantasi seksual sebagaimana lelaki? Bagaimana saya tahu kalau saya belum pernah melakukan penelitian mengenai hal ini? Tulisan ringan ini bukanlah jawaban pasti, hanya sekedar menyajikan hasil dari kegiatan saya ngintip sana-sini.

Pertama, saya mengintip Wikipedia. Katanya fantasi seksual, atau fantasi erotis, adalah fantasi atau rangkaian pikiran yang dapat menimbulkan atau meningkatkan perasaan seksual; atau segala bentuk bayangan yang dapat merangsang seseorang secara seksual dan erotis. Masih kata Wikipedia nih, ya, fantasi seksual pada laki-laki lebih fokus pada bayangan atau gambaran visual dan detil-detil anatomi yang eksplisit sedangkan perempuan cenderung fokus pada hal-hal yang melibatkan perasaan dan kasih sayang.

Nah! Jadi, sampai di sini sudah saya ketahui bahwa perempuan juga suka atau bisa berfantasi. Untuk sampai pada jawaban yang lebih memuaskan saya mencoba mengintip karya-karya para seniman, khususnya lukisan, laki-laki dan perempuan. Mengapa lukisan? Menurut saya, lukisan adalah salah satu representasi yang kuat dari imajinasi, perasaan, pikiran dan gagasan para pelukisnya. Mudah sekali mencari hasil karya pelukis laki-laki yang sesuai dengan kebutuhan ini, tapi tak begitu halnya dengan pelukis perempuan, apalagi pelukis perempuan Indonesia.

"My Birth" karya Frida Kahlo
Untungnya saya salah satu pengagum Frida Kahlo dan Judy Chicago, dua dari sedikit pelukis perempuan yang karya-karyanya menggebrak begitu kuat di dunia seni lukis yang (juga) didominasi oleh lelaki itu. Kebetulan saya punya salah satu buku tentang Judy Chicago yang berisi foto-foto hasil karyanya – lukisan dan porselin - serta aneka cerita di baliknya.

Ternyata benar dugaan saya. Para pelukis laki-laki secara eksplisit memaparkan fantasi seksual mereka, mulai dari yang lembut hingga yang membuat merinding bulu roma – saking indahnya, liarnya, anehnya sekaligus beraninya. Tengoklah dan bandingkan fantasi lembut Sir Frank Dicksee yang diilhami oleh kisah abadi Romeo dan Juliet dan fantasi liar Katsushika Hokusai yang menghiasi halaman Wikipedia yang berisi referensi tentang fantasi seksual itu.

Sedangkan karya-karya Judy Chicago dan Frida Kahlo lebih banyak menyajikan perasaan mereka tentang diri mereka, penderitaan batin dan kegelisahan seksual mereka. Bila mengamati karya-karya Frida, naluri keperempuanan saya ikut menjerit merasakan penderitaan sang artis atas kecelakaan yang meremukkan pinggul dan rahimnya. Karena itu Frida, yang kisah hidupnya difilmkan dengan bintang Salma Hayek, tak bisa punya keturunan. Sementara karya-karya Judy Chicago dalam lukisan maupun porselin dengan beraninya menjelajahi kedahsyatan sekaligus misteri vagina dan klitorisnya. Alat kelamin perempuan itu rupanya bila diperlakukan dengan ‘baik dan benar’ (yang bagaimana lagi ini…), bisa menghasilkan kenikmatan seksual yang luar biasa yang jarang disadari oleh pemiliknya atau para lelaki pada umumnya.

Mr. Neeson
Dari berbagai sumber yang saya baca, baik dari buku maupun internet, pada umumnya diakui bahwa perempuan cenderung meredam, menyembunyikan atau mengingkari fantasi seksual mereka. Salah satu sebabnya mudah diduga, konstruksi sosial yang memposisikan (baca: menuntut) perempuan sebagai pribadi yang (harus) lebih alim dan lebih santun serta lebih mampu menjaga norma-norma daripada pasangannya, sang lelaki.

Situasi yang secara luas kemudian dianggap sebagai fakta tersebut sebenarnya bukanlah keadaan yang sesungguhnya, hanya kenyataan semu belaka. Sebab diakui atau tidak, disembunyikan atau diumbar, perempuan juga punya fantasi seksual. Dalam tulisan ini dijabarkan minimal ada 10 macam fantasi seksual yang jadi favorit para perempuan. Benarkah hanya 10 saja? Sudah saya tulisakan ‘minimal’ bukan?

Di tulisan ini juga saya pajang gambar Liam Neeson, yang di mata saya merupakan salah satu lelaki paling sexy di dunia. Apakah saya suka berfantasi tentang bintang asal Irlandia yang berusia 58 tahun itu? Suami saya, untungnya, tidak pernah bertanya.

***

4 komentar:

Ria Tumimomor mengatakan...

kalau misalnya sampai ditanya gimana, Mbak?

Endah Raharjo mengatakan...

Wah, ada Jeng Ria. Kalo ditanya suami, maksudnya? Soal Liam Neeson itu? Ya, dijawab aja. Ria mau tau jawabannya? Mosok nggak tau... udah bisa dikira-kira sendiri... wuahahahahaaa...

Anonymom Indonesia mengatakan...

Perempuan yg blm menikah boleh berfantasi seksual gak, mbak? :D

Endah Raharjo mengatakan...

Hai Vira, siapa juga yang mau ngelarang :)) kayak syair lagunya Vina Panduuwinata itu lho:"... kebebasan yang kumiliki hanya berkhayal... tak seorang pun yang menduga apa yang kupikir..."