Kisah ini akan menampilkan tiga gadis cilik, yang pasti semua imut dan cerdas dan ceria. Nama mereka Lulu, Mimi dan Riri. Jaman saya kecil dulu, seabad lalu, yang namanya anak cewek harus gemi-setiti-ati-ati dan manut-miturut-andap-asor…. Padahal si Lulu itu bandel setengah mati; suka ngejar lori apa gerobak pengangkut tebu cuma untuk nyuri sebatang tebu. Si tebu yang malang itu lalu ia potong-potong kecil dengan pisau kethul, terus disesap airnya sampai tinggal ampasnya.
Trio Lulu-Mimi-Riri. Ilustrasi oleh Azam Raharjo |
Mereka bertiga tumbuh di sebuah kampung di Jogja yang tergolong ‘elit’ di masa itu. Namun di dalam kampung itu ada juga keluarga yang tidak berpunya dan mereka suka bermain dengan anak-anak mereka. Di rumah mereka ada beberapa pembantu. Para pembantu ini akan menjadi semacam ‘malaikat penjaga’ bagi si trio imut itu.
Kisah akan dibangun sekitar petualangan mereka bertiga. Para malaikat penjaga dan anak-anak kampung akan menjadi tokoh-tokoh yang terlibat dalam kisah mereka.
Salah satu hal yang sulit dalam merangkai kisah ini adalah risetnya. Mengapa? Yaa… karena peristiwa-peristiwanya sudah begitu lama dan banyak hal tidak saya ingat lagi. Misalnya kelereng; saya sungguh lupa harganya sebutir. Atau harga segelas es dawet… ini pasti akan bikin mumet!
Meskipun begitu saya tetap berharap kisah ini akan jadi asyik; nulisnya dan terutama bacanya. Kalau tidak… yaaa… anggap saja saya sedang berusaha nyengget mimpi yang temangsang itu tadi.
***
4 komentar:
gemi-setiti-ati-ati dan manut-miturut-andap-asor…
Itu artinya apaan, Mbak Endah? *lost in translation, hahaha :D*
gemi = rajin menabung
setiti = rapi teliti
ati-ati = hati-hati
manut-miturut = patuh pd orang tua/aturan
andap asor = sopan santun, rendah hati
hihihihihiii... konon itu kualitas yg harus dimiliki anak gadis :-)
konon itu kualitas yg harus dimiliki anak gadis :-)
*oucchh* ngecek lagi satu per satu 'kualitas' yang disebutkan, kok ngga ada yang nempel yaa? =))
Apakah tulisannya sudah ada mbak? Menarik sekali.
Posting Komentar